100 ribu Pohon ditanam di " Hutan 100 IMT " Pango-Pango Makale

bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung memimpin penanaman 100 ribu pohon di Objek Wisata Puncak Pango-pango pagi tadi. Tidak tanggung-tanggung, Bupati langsung turun tangan memegang linggis dan sekop untuk menanam dengan tangan sendiri. Tidak kurang dari seribu orang berpartisipasi dalam gerakan sayang lingkungan tersebut. Mereka adalah gabungan masyakat, aparat pemkab Tana Toraja dan warga gereja. Para pendeta, PNS, Kepala SKPD, warga gereja dan masyarakat umum tumpah ruah di Puncak Gunung Pango-pango yang berjarak sekira 4 km dari Kota Makale. Kegiatan ini adalah agenda di hari ke-5 Ibadah Raya I, Injil Masuk Toraja yang dirayakan sejak tanggal 16 Maret yang lalu.
Dalam sambutannya Theofilus mengajak semua orang untuk mengobarkan semangat penginjilan tidak hanya melalui kata-kata, namun juga dengan perbuatan yang nyata. Salah satu contoh kongkrit adalah memelihara hutan. "Bukankah Injil akan memancar dari bukit Pango-pango ini, ketika pohon-pohon yang kita tanam, ketika hutan yang kita rawat membawa damai sejahtera bagi penduduk Makale. Bukankah hutan yang kita pelihara akan menghindarkan kita dari bencana, memberikan kita udara segar untuk dihirup, menghadiahkan kepada kita keanekaragaman hayati yang sangat penting dalam siklus kehidupan. Itu juga adalah Injil yang membawa damai sejahtera" tegas Bupati yang terpilih dengan tagline "I Have a Dream" tersebut. "Impian saya adalah semua warga gereja dan masyarakat menjadikan momentum 100 tahun IMT ini untuk memelihara lingkungan. Jangan hanya rajin menanam saat ada even seperti ini. Jangan hanya seremoni saja, tetapi ini harus dilakukan terus menerus, sehingga menjadi budaya hidup. Saya atas nama Pemerintah tegas dan komitmen untuk terus menerus melakukan penanaman dan pemeliharaan hutan. Impian saya, hutan Pango-pango ini akan menjadi Hutan IMT, dimana momen IMT menyadarkan semua orang untuk mulai bertindak mencintai hutan, alam dan lingkungan," sambungnya dengan penuh semangat.
Penanaman 100 ribu pohon ini adalah bagian dari agenda Ibadah Syukur dan Perayaan 100 Tahun IMT yang dirayakan melalui Ibadah Raya I. Ibadah Raya I sendiri, sudah berlangsung sejak tanggal 16 Maret dan akan ditutup besok, 22 Maret 2013.
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Setiap orang yang sudah diselamatkan memiliki tanggung jawab untuk memberitakan, membawa dan mentransformasi Injil dalam seluruh kehidupannya. Injil itu mampu mengubah hidup menjadi lebih baik, karena Yesus sudah memulihkan semua relasi yang ada, relasi dengan Tuhan, relasi dengan sesama dan relasi dengan alam semesta. Orang percaya tidak bisa hanya hidup memelihara relasi dengan Tuhan tetapi mengabaikan relasi dengan alam. Hal tersebut diungkapkan Bupati Tana Toraja ketika melakukan Pencanagan Hutan Pango-pango sebagai Hutan IMT.
“Setiap orang percaya yang sungguh-sungguh memiliki relasi yang baik dengan Tuhan, pasti memiliki memiliki relasi yang baik dengan sesama dan dengan alam semesta. Orang yang mengaku taat kepada Tuhan tetapi merusak lingkungan hidup berrati memiliki iman yang palsu. Orang yang taat kepada Tuhan, pasti terpanggil untuk merawat lingkungan hidup. Karena Injil yang mengubah hidup orang Kristen sanggung memulihkan semua hubungan, dengan Tuhan, sesama dan alam semesta”, tantang Bung Pilu , sapaan akrab Theofilus ketika masih menjadi aktivis.
Pada Perayaan 100 Tahun Injil Masuk Toraja, Bupati Tana Toraja sudah mencanangkan Pango-pango sebagai Hutan IMT. Bupati mengajak semua gereja dan masyarakat untuk memelihara dan merawat Hutan Pango-pango dan mulai menjadikan Puncak Bukit Pango-pango sebagai tempat kegiatan penginjilan dan kegiatan kerohanian lainnya seperti pembinaan, retreat dan sejenisnya. Bupati tana Toraja akan segera menemui Menteri Kehutanan di Jakarta agar 20 ha Hutan Pango-pango ditetapkan sebagai Hutan Penginjilan IMT.
Puncak Bukit Pango-pango adalah salah satu objek wisata baru di Toraja. Di buka pertama kali pada tahun 2011 yang lalu sebagai objek wisata alam. Di tempat ini terdapat kopi arabica, markisa, terong belanda, dan talas. Kedepan akan terus dikembangkan sehingga menjadi objek wisata perkebunan (agrowisata). Sejumlah masyarakat juga dibina untuk mengembangkan produk pertanian organik di daerah ini.
Hutan Pango-pango berada pada ketinggian 1620m dpa. Di atas puncak pango-pango kita dapat melihat semua wilayah Toraja dengan jelas. Gunung-gunung tinggi di Toraja hanya terlihat seperti gundukan-gundukan tanah dari atas puncak Pango-pango. Di sini dengan mudah kita dapat melihat Makale, Burake, Singki, Rantepao, Tapparan, Saluputti, Bonggakaradeng, Kurra sampai Kandora, Ge tengan dan daerah Mengkendek di bagian timur. Pemandangan indah yang terlihat saat kita berada di puncak Pango-pango sungguh tidak ada duanya. Memandangi gunung dan hutan yang memmbentang di sekeliling pango-pango serasa sedang berada di pengunungan Alpen di Swis. Rasanya ada yang belum sempurna jika anda belum pernah naik ke Puncak Pango-pango. [NL]
Sumber : www.gerejatoraja.net

0 komentar on 100 ribu Pohon ditanam di " Hutan 100 IMT " Pango-Pango Makale :

Posting Komentar